BRT Bandung Raya akan Terkoneksi dengan Kereta Api dan Whoosh

Penulis: Rifki Abdul Fahmi
Editor: Tim PRFM News
BRT Bandung Raya Bus Listrik yang akan beroperasi fi di Stasiun Whoosh Tegalluar.
BRT Bandung Raya Bus Listrik yang akan beroperasi fi di Stasiun Whoosh Tegalluar. /KCIC/

PRFMNEWS - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mematangkan konsep bus rapit transit (BRT) Bandung Raya yang ditujukan untuk mengatasi masalah macet di Cekungan Bandung.

BRT Bandung Raya ini ditargetkan akan terkoneksi dengan moda transportasi lainnya yaitu dengan kereta api dan juga dengan kereta cepat Whoosh serta bus AKAP dan AKDP di Terminal Leuwipanjang Bandung.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin menyampaikan, BRT Bandung Raya akan beroperasi di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, kota Cimahi, Kota Bandung, hingga Kabupaten Sumedang.

"Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pemerintah pusat dan daerah harus bersama - sama hadir dalam menyediakan angkutan massal bagi masyarakat. Kami berharap dengan nantinya ada BRT bisa menjadi solusi mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara," jelas Risyapudin.

Baca Juga: BRT Bandung Raya Akan Layani 17 Koridor Mulai 2026, 40 Persen Gunakan Bus Listrik

Dia menyampaikan, target pengembangan BRT tahap satu akan dimulai di tahun 2025, dan akan berlanjut hingga tahap 3 pada tahun 2027.

"Nantinya sistem angkutan cepat berbasis bus ini akan ramah lingkungan dan menggunakan energi rendah karbon. Waktu tempuhnya akan lebih cepat dengan jalur khusus serta adanya kepastian jadwal," ungkapnya.

Untuk persoalan tarif pun, BRT Bandung Raya akan dibuat terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat dan tentunya memanfaatkan sistem informasi yang jelas di halte, bus dan penggunaan aplikasi.

BRT Bandung Raya juga akan mengedepankan kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial dalam desain bus dan infrastruktur yang inklusif.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub