Operasional BRT Bandung Raya Akan Didukung Feeder Hasil Konversi Angkot Layani Sejumlah Rute

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Rian Firmansyah
Ilustrasi BRT Bandung Raya. BRT ini akan melintasi kota Cimahi.
Ilustrasi BRT Bandung Raya. BRT ini akan melintasi kota Cimahi. /prfmnews.id

BANDUNG, PRFMNEWS – Operasional Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya pada sejumlah rute direncanakan bakal terintegrasi feeder atau angkutan pengumpan hasil konversi dari angkutan kota (angkot). Nantinya, layanan transportasi umum massal baru berbasis bus di Bandung Raya ini akan mengaspal di jalur khusus.

Ada tiga jalur angkot dirancang sebagai rute feeder guna mendukung operasional BRT Bandung Raya yang akan melayani 21 koridor. Feeder ini disebut akan punya fasilitas nyaman dan berfungsi mempermudah penumpang mengakses BRT dari lokasi yang tidak dilewati langsung oleh bus tersebut.

Target awal pada 2024, semestinya sudah dilakukan pengadaan sarana feeder pada tiga jalur angkot yakni rute Cicaheum-Cileunyi, Gedebage-Majalaya, dan Leuwipanjang-Padalarang untuk mendukung sistem BRT Bandung Raya, dengan anggaran hampir Rp5 miliar lewat sistem bayar kinerja atau Buy The Service (BTS) per kilometer.

Baca Juga: Demi Pertahankan Gelar Juara Bojan Hodak Targetkan Menang di Setiap Laga

Sopir angkot yang mulanya beroperasi melayani tiga jalur melintasi wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat tersebut direncanakan bakal menjadi bagian dari petugas operator yakni pengemudi feeder BRT Bandung Raya yang digaji sehingga tidak perlu lagi mengejar setoran.

"Angkotnya dibuat senyaman mungkin, pakai AC, tepat waktu, dan sopir tidak dikejar setoran. Ultimate goals-nya nanti diharapkan ada 100 koridor pengumpan dan kecepatan di jalan 40 km/jam," kata Kepala Bidang Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) Dhani Gumelar, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Selasa 6 Agustus 2024.

Sebelumnya, pada September 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyampaikan rancangan konsep mengubah angkot menjadi mikrobus (bus kecil) mulai 2024. Itu dilakukan guna mewujudkan transformasi transportasi umum lebih nyaman dan aman seiring rencana dihadirkannya proyek BRT Bandung Raya.

Baca Juga: Heboh Gang di Padalarang Ditutup Tembok Secara Sepihak, Camat Upayakan Mediasi Cari Jalan Keluar Terbaik

Pemkot juga berencana bekerja sama dengan koperasi-koperasi angkutan di Kota Bandung untuk mendukung program konversi angkot menjadi mikrobus. Rencananya sopir angkot diangkat sebagai pegawai operator, sehingga mereka tidak dihadapkan pada risiko kehilangan pekerjaan akibat program konversi angkot ke mikrobus.

Selain itu, Pemkot Bandung juga berencana memberikan subsidi biaya operasional agar sopir mikrobus yang merupakan pegawai operator memiliki kepastian dalam hal pendapatan, tanpa harus khawatir mengejar setoran seperti sistem pendapatan pada operasional angkot konvensional.

Sebagai informasi, proyek BRT Bandung Raya merupakan kerja bersama antara Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah (provinsi, kota/kabupaten) di wilayah Cekungan Bandung, meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Kementerian Perhubungan berperan dalam pendanaan didukung Bank Dunia, khususnya dalam pembangunan infrastruktur BRT seperti depo, pusat komando, jalur khusus, stasiun dan pemberhentian bus, payment gateway, sistem TI, dan aplikasi.

Sementara pemerintah daerah bertugas mengelola bisnis BRT, subsidi BRT dan pengumpan (feeder), penyiapan pendukung BRT (perbaikan fasilitas pejalan kaki, regulasi, sosialisasi, mitigasi dampak sosial, perizinan), dan penyediaan lahan depo.

Baca Juga: Awas Macet! Ada Event Lari di Kota Bandung Akhir Pekan Ini, Lihat Jadwal Lengkapnya di Sini

Pembangunan infrastruktur BRT Bandung Raya tahap 1 akan dikerjakan mulai tahun 2025, sedangkan pengerjaan tahap 2 dan 3 ditargetkan dilakukan pada 2026 dan 2027. BRT Bandung Raya ditargetkan beroperasi dengan 455 unit bus melayani 21 koridor melintasi jalur khusus sepanjang 21,7 kilometer.

Adapun rancangan 21 koridor yang akan dilayani BRT Bandung Raya adalah:
1. Kebon Kalapa - Cibiru pulang pergi (pp)
2. Kebon Kalapa - Ledeng pp
3. Leuwipanjang - Dago pp
4. Leuwipanjang - Dago via Dipatiukur pp
5. Elang - Riau pp
6. Padjajaran - Antapani pp
7. Cibaduyut - Alun-alun Bandung pp
8. Stasiun Padalarang - Alun-alun Bandung pp
9. Stasiun Cimahi - Cicaheum pp
10. Ledeng - Antapani pp
11. Cibeureum - Tegalluar via Leuwipanjang pp
12. Stasiun Hall Bandung - Tegalluar pp
13. Leuwipanjang - Soreang pp
14. Leuwipanjang - Jatinangor pp
15. Majalaya - Leuwipanjang via Baleendah pp
16. BEC - Banjaran via Baleendah pp
17. Sarijadi - Antapani pp
18. Lembang - Ledeng pp
19. Dipatiukur - Jatinangor pp
20. Cicaheum - Sarijadi pp
21. Majalaya - Tegalluar via Sapan - Derwati pp.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub