Network
BANDUNG, PRFMNEWS - Moda transportasi publik Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya ditargetkan akan beroperasi mulai tahun 2026 mendatang.
Saat ini, pemerintah telah memulai rencana pengerjaan proyek BRT Bandung Raya. Terbaru, Terminal Cicaheum akan menjadi depo BRT Bandung Raya mulai 2025, dan seluruh layanan angkutan AKAP dan AKDP yang selama ini dilayani disana dialihkan ke Terminal Leuwipanjang.
BRT Bandung Raya sendiri akan menghubungkan lima daerah, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Baca Juga: Anggota Dewan Didominasi Anak Muda, Edwin Senjaya: Mereka Harus Rajin Belajar!
Direktur Lalu Lintas pada Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan anggaran proyek BRT Bandung Raya merupakan hibah dari Bank Dunia.
Nantinya, para pemangku kepentingan akan mendapat sosialisasi dan pelatihan dari Bank Dunia selaku penyandang dana selama tiga hari sebelum BRT ini beroperasi.
"Kita harus memberi pemahaman yang menyeluruh terhadap semua pemangku kepentingan baik pemerintah maupun non pemerintah tentang semua proses, agar pada pelaksanaannya semua menjadi tahu hak dan kewajibannya," ujar Ahmad Yani beberapa waktu lalu.
Sementara Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar menyebut, dalam sehari, estimasi penumpang yang bisa ditampung BRT Bandung Raya sebanyak 238.277 orang.
"Titik integrasinya di Cimahi, Stasiun Padalarang, dan Stasiun KCJB Tegalluar," ucapnya.
