Network
BANDUNG, PRFMNEWS - Terminal Tipe A Cicaheum, Kota Bandung akan ditutup dalam melayani angkutan bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Nantinya, terminal legendaris ini akan beralih fungsi menjadi Depo Bus Rapid Transit (BRT) yang bakal mengoperasikan bus listrik pada 2025.
Berbicara tentang Cicaheum, tahukahan Anda bagaimana asal-usul penamaannya?
Baca Juga: Asyik! Ada Tiket Gratis Nonton Konser Sheila On 7 di 5 Kota, Simak 2 Cara Dapetinnya
Asal-usul Cicaheum
Dilansir prfmnews.id dari Instagram Disbudpar Kota Bandung pada Jumat 26 Juli 2024, asal-usul nama Cicaheum ternyata berasal dari Bahasa Sunda.
Nama Cicaheum diambil dari kata ci atau cai yang berarti air dan cauheun atau cisauhen.
Cauheun atau cisauhen sendiri adalah tumbuhan sejenis rumput dengan nama latin panicum repens. Tumbuhan ini biasa tumbuh di tempat yang lembab dan tidak menyukai kekeringan.
Mengingat toponimi lahir secara lisan, ada kemungkinan nama-nama tempat seperti Cicaheum pun berubah pengucapannya karena beberapa kata memiliki persamaan bunyi.
Oleh karenanya, ada kaitan antara Cicaheum dengan Cauheun atau Cisauhen yang merupakan salah satu jenis rumput.
Baca Juga: Pasar Simpang Dago Kebakaran Sore Ini
Penghentian Terminal Cicaheum
Kepala Terminal Bus Cicaheum Roni Hermanto menyampaikan bahwa Terminal Cicaheum akan ditutup untuk operasional bus. Penutupan terminal tipe A ini akan dilakukan pemerintah mulai 2025 mendatang.
Keputusan penutupan terminal ini menurut kabar diambil menyusul rencana pembangunan Depo Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya.
Baca Juga: Asal-usul Nama 9 Jalan di Kota bandung Ini Unik Banget, Ada yang Diambil dari Pohon
Seluruh aktivitas terminal Bus tipe A Cicaheum tidak akan ada lagi. Selanjutnya, pelayanan angkutan bus baik Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang selama ini disediakan di Terminal Cicaheum, akan dialihkan ke Terminal Bus Tipe A Leuwipanjang.
Pembahasan mengenai rencana pembangunan Terminal Cicaheum sebenarnya sudah sejak lama dibicarakan. Termasuk diantaranya yang sempat dilontarkan Wali Kota Bandung periode 2013-2018, Ridwan Kamil.***
