Network
PRFMNEWS – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengubah fungsi Terminal Tipe A Cicaheum, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), sebagai salah satu Depo Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya yang akan beroperasi menggunakan bus listrik. Bahkan sesuai rencana besar, Terminal Cicaheum akan direvitalisasi untuk dijadikan hub atau pusat layanan berbagai transportasi umum massal di Bandung Raya.
Rencana revitalisasi Terminal Cicaheum untuk meningkatkan pelayanan para pengguna transportasi umum termasuk bus antar kota antar provinsi (AKAP), antar kota dalam provinsi (AKDP) hingga BRT Bandung Raya sebenarnya sudah digaungkan Kemenhub sejak awal tahun 2024. Namun realisasinya menunggu serah terima aset terminal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar ke Kemenhub.
“Kita lihat kondisi Terminal Cicaheum Bandung saat ini kurang representatif. Oleh karenanya, saya minta kepada Pemda Jabar untuk menyerahkan aset (Terminal Cicaheum) kepada Kementerian Perhubungan agar kami segera merencanakan. Insyaallah, akhir tahun ini atau tahun depan akan membangun sama baiknya dengan Terminal Leuwipanjang,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Bandung, Minggu 4 Februari 2024.
Baca Juga: FOTO-FOTO Pencarian Carsidi yang Tenggelam di Sungai Cimanuk
Menhub mengungkap pula pemerintah mendapat bantuan dana dari World Bank untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di sejumlah kota termasuk Bandung dan Medan, Sumatera Utara.
“Dengan adanya bantuan tersebut, kita memiliki ruang fiskal yang memadai. Kita juga akan mendapatkan bantuan 462 armada bus listrik dari World Bank,” tambahnya.
Menteri Budi Karya juga menuturkan, dengan adanya program revitalisasi Terminal Cicaheum, paling tidak nantinya akan ada 20 rute BRT menggunakan bus listrik yang melintas di wilayah Bandung Raya.
Baca Juga: Atasi Macet, Kemenhub Dukung Kehadiran Transportasi Umum Khusus Rute Puncak Bogor
“Ini tentu akan mengurangi tingkat kemacetan di Kota Bandung,” sebutnya.
Ia membeberkan anggaran yang disiapkan untuk peningkatan kualitas layanan transportasi umum di Bandung Raya sebesar Rp1,3 triliun. Dana tersebut tidak hanya untuk sarana transportasi, melainkan juga guna pembangunan infrastruktur seperti halte dan jalur khusus BRT sepanjang sekira 20 km.
Kini, muncul update kabar bahwa Terminal Cicaheum akan ditutup untuk layanan operasional bus AKAP dan AKDP dan selanjutnya difungsikan sebagai salah satu Depo BRT Bandung Raya. Nantinya, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) akan dibangun di Terminal Cicaheum untuk mendukung operasional BRT tersebut.
Baca Juga: Persib Bandung Gagal Lolos Semifinal Piala Presiden 2024
Sementara pengoperasi seluruh PO bus AKAP dan AKDP yang selama ini dilayani kedatangan dan keberangkatannya di Terminal Cicaheum akan dipindahkan ke Terminal Tipe A Leuwipanjang, Kota Bandung.
Bahkan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Asep Koswara mengatakan di Terminal Cicaheum direncanakan dibangun stasiun cable car atau kereta gantung sebagai layanan transportasi umum massal baru yang bakal dibangun dan beroperasi di wilayah Bandung Raya.
“Rencananya terminal tersebut juga akan dijadikan sebagai salah satu stasiun yang dilalui cable car. Dengan begitu, pilihan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum semakin banyak,” paparnya, dalam keterangan tertulis di Instagram @dishubjabar, Kamis 25 Juli 2024.
Penetapan Terminal Cicaheum sebagai salah satu Depo BRT Bandung Raya dan lokasi stasiun kereta gantung, imbuh Koswara, sesuai rencana desain besar Kemenhub terkait rangkaian upaya menyiapkan terminal tersebut sebagai pusat integrasi layanan berbagai angkutan umum massal di Bandung Raya.
“Hal ini sesuai dengan rencana grand design dari Terminal Cicaheum sebagai Hub Metropolitan Public Transport di Bandung Raya. Mohon doa semoga dengan adanya rencana ini dapat membuat operasional angkutan umum di Terminal Cicaheum menjadi lebih optimal dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” tutur Koswara.***
