"Artinya apa? Akselerasi kita melambat, atau mereka makin cepat. Punten ya, karena saya main band, dulu mah band teh dari Bandung, Bandung dan Bandung. Sekarang, semua kota punya band yang bagus-bagus. Ada apa nih. Kalau Bandung kota kreatif, sekarang kota lain pun sama mengklaim kota kreatif juga," imbuhnya.
Ronal Surapradja menilai, pemerintah harus ngobrol bareng dengan pelaku industri kreatif agar Bandung sebagai kota kreatif benar-benar hidup.
"Misalnya di Bali, ketika tari kecak bisa menjadi agenda, sehari tiga kali show dan sampai ngantri, kenapa budaya kita enggak bisa, dan kita punya banyak seni dan budaya yang bisa ditampilkan. Misalnya, nanti di satu tempat itu ada penampilan band jam berapa, kemudian seni dan budaya jam berapa, jadi dilokalisir. Sehingga yang datang ke Bandung juga punya agenda mau ke tempat itu," paparnya.***