Lama kelamaan, warga terbiasa saling menunggu atau dalam bahasa Sundanya 'silih dagoan' di suatu tempat di kawasan Dago.
Sejak dahulu, Dago memang menjadi kawasan yang cocok dijadikan tempat peristirahatan.
Baca Juga: The Real Kereta Pribadi, KAI Buka Layanan Liburan Naik KLB, Simak Syarat dan Cara Pesan Tiketnya
Saat Belanda berkuasa, kawasan itu juga dijadikan sebagai rumah peristirahatan dan kawasan elit.
Saat ini kawasan tersebut sudah menjadi lebih modern. Terlihat deretan kursi dan lampu di sepanjang Jalan Dago membuat kawasan tersebut semakin nyaman dan terlihat seperti di Eropa.
Sudah bisa dipastikan, setiap wisatawan yang pernah berkunjung ke Kota Bandung, pasti singgah di Dago.
Hasil revitalisasi trotoar di Jalan Dago yang legendaris mampu menghidupkan kembali budaya masyarakat Bandung tempo dulu, yaitu yang berjalan kaki.
Suasana kawasan Jalan Dago dengan trotoarnya yang baru tersebut diresmikan 19 Februari 2017.
Dago pun disebut mirip dengan salah satu jalan di Barcelona, Spanyol. Sepanjang trotoar dilengkapi dengan lampu-lampu vintage nan cantik yang juga terinspirasi dari jalan di kota tersebut.