PRFMNEWS – Kota Bandung akan punya flyover atau jembatan layang baru yang diharapkan menjadi pengurai kemacetan lalu lintas di salah satu lokasi perlintasan sebidang kereta api (KA). Lokasi flyover ini berjarak sekira 5,7 km atau bisa ditempuh berkendara kurang lebih 15 menit dari Gedung Sate, Kota Bandung.
Namun sayang, pembangunan flyover baru ini hingga kini belum selesai. Sesuai target, jembatan layang ini harusnya dibangun mulai bulan Agustus 2023 dan rampung April 2024. Namun pengerjaannya baru dimulai pada Desember 2023, dan hingga akhir Mei 2024 progresnya baru sekira 15 persen.
“Pada bulan Mei minggu ke-4 ini progres pekerjaan sudah mencapai kurang lebih 15% dan sudah berada pada tahapan pekerjaan bore pile dan pelebaran jalan frontage dengan perkerasan rigid,” tulis keterangan unggahan akun Instagram resmi BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat Kementerian PUPR, @pupr_jalan_dkijabar, Minggu 26 Mei 2024.
Total anggaran untuk biaya membangun flyover yang membentang di atas rel kereta api dekat Stasiun Andir dan Bandara Husein Sastranegara Bandung ini adalah Rp295 miliar. Rinciannya, Kementerian PUPR mengalokasikan dana Rp120 miliar untuk ganti rugi pembebasan lahan dan untuk konstruksi disiapkan sebesar Rp175 miliar.
Flyover ini tepatnya dibangun di atas Jalan Abdul Rahman Saleh hingga Jalan Nurtanio dan melintas di atas perlintasan sebidang KA petak jalan Stasiun Andir-Stasiun Cimindi. Sesuai titik lokasinya tersebut, infrastruktur pendukung lalu lintas yang diharapkan menjadi solusi kemacetan ini disebut sebagai Flyover Nurtanio.
Luas lahan keseluruhan sebagai lokasi pembangunan Flyover Nurtanio adalah 4.565 meter persegi. Panjang jembatan layang ini adalah 550 meter yang dibangun melintasi tiga kelurahan di Kota Bandung, yaitu Kelurahan Garuda, Kelurahan Dunguscariang, dan Kelurahan Husein Sastranegara.
Pengerjaan Flyover Nurtanio dilakukan oleh tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat melalui PPK 4.5 Provinsi Jawa Barat. Selain untuk mengurai kemacetan, kehadiran flyover ini akan menunjang operasional KA Feeder Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang melintasi jalur rel di bawahnya melayani rute Stasiun Bandung-Stasiun Padalarang.