PRFMNEWS - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung meluncurkan program Mobile Covid Hunter.
Mobile Covid Hunter terdiri dari 200 kendaraan khusus milik TNI, kepolisian, dan Pemerintah Kota Bandung yang akan berpatroli di seluruh wilayah kota.
Mobil patroli Satpol PP, kendaraan Tim Prabu, dan mobil pemadam kebakaran pun difungsikan sebagai moda pengamanan Mobile Covid Hunter.
Baca Juga: Update 23 September, Hanya Satu Kecamatan yang Dilaporkan Bebas Kasus Corona di Kabupaten Bandung
Gagasan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan masyarakat untuk tetap patuh dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyatakan, kepatuhan masyarakat menjadi kunci utama dalam penanganan pandemi Covid-19. Sehingga, kepatuhan ini harus terus ditingkatkan.
View this post on Instagram
"Perilaku masyarakat menjadi salah satu kunci untuk menyelesaikan pandemi ini. Sekarang upaya apapun akan dilakukan pemerintah kota beserta seluruh stakeholder," tutur Yana.
Yana menuturkan, tingkat kepatuhan masyarakat saat ini cenderung menurun. Maka dari itu, gugus tugas perlu terus mengingatkan warganya agar tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Baca Juga: Innalillahi, Ada 1.146 Klaster Covid-19 di Indonesia, Ada Klaster Pesantren Hingga Klaster Arisan
"Mudah-mudahan dengan launching Mobile Covid Hunter ini kita semua terus mengingatkan masyarakat minimal untuk berperilaku sehat dan menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Yana berharap, cara itu bisa meningkatkan kepatuhan warga akan menjaga diri dari penularan virus corona, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Kalau itu dilakukan serentak masif oleh seluruh masyarakat insyaallah kita semua sehat dan pandemi Covid-19 berakhir," jelasnya.
Sementara itu, Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkapkan, Mobile Covid Hunter ini akan berfungsi dalam operasi yustisi.
Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian
Dengan Mobile Covid Hunter, petugas akan berkeliling dan melakukan pembubaran massa jika terdapat kerumunan.
"(Ini berfungsi untuk) operasi yustisi, di mana ada kerumunan, di mana ada bakal calon kerumunan, atau kira-kira di situ bisa terjadi kerumunan kita halau," kata Rudy.***