Peringatan HUT ke-210 Kota Bandung Bakal Diselenggarakan Secara Sederhana

- 22 September 2020, 21:13 WIB
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Saeful Gufron saat menjelaskan konsep perayaan HUT ke-210 Kota Bandung pada 25 September 2020.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Saeful Gufron saat menjelaskan konsep perayaan HUT ke-210 Kota Bandung pada 25 September 2020. /Dok Humas Pemkot Bandung.



PRFMNEWS - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-210 Kota Bandung yang jatuh pada 25 September 2020 akan sangat berbeda dari tahun sebelumnya.

Mengingat masih adanya pandemi virus corona (Covid-19), sejumlah kegiatan rutin dengan melibatkan pengerahan massa terpaksa ditiadakan.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Saeful Gufron menyatakan, pertimbangan tidak membuat acara berskala besar yakni sesuai dengan protokol kesehatan. Yaitu menghindari adanya interaksi orang dalam jumlah banyak.

Baca Juga: Teras Cihampelas Tahap II Belum Pasti Difungsikan Seperti Tahap I

“Masyarakat biasanya merayakan HJKB (Hari Jadi Kota Bandung) dengan lomba, karnaval. Tetapi karena khawatir terjadi kerumunan massa, maka ditiadakan. Nanti takutnya malah jadi ada klaster HJKB. Mudah-mudahan tetap tidak mengurangi khidmat peringatan hari jadi Kota Bandung,” katanya dalam acara Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung, Selasa 22 September 2020.

Asep menuturkan, tahun ini rangkaian HJKB ke-210 diawali dengan peluncuran logo resmi pada awal September lalu. Kemudian, ziarah ke makam leluhur para pendiri Kota Bbandung pada Selasa 22 September.

“Karena masih Covid-19, sekarang ziarahnya tidak ke semua makam. Hanya makam leluhur di Dalemkaum dan Karanganyar. Biasanya dilanjut ke Kabupaten Bandung dan ke Kabupaten Garut. Tapi tidak mengurangi rasa khidmat, kalau mendoakan itu tidak harus datang. Dari dari jauh juga bisa,” ujarnya.

Baca Juga: Seniman Legendaris Betawi Benyamin Sueb Jadi Ikon Google Doodle Hari Ini

Untuk acara puncak, tetap ada upacara peringatan HJKB pada 25 September. Namun, mengingat situasi di tengah pandemi maka peserta upacara pun dibatasi. Yaitu hanya untuk pimpinan daerah dan sejumlah kepala dinas atau badan.

Sementara untuk kepala bagian, camat dan lurah, Asep menyebut, hanya mengikuti upacara di Balai Kota secara daring.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x