Network
PRFMNEWS – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Riana mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memanfatkan media televisi untuk penerapan pembelajaran jarak jauh.
Menurut Riana, penggunaan media televisi lebih efisien dan aman ketimbang menerapkan pembelajaran tatap muka di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Sebelum kita benar-benar bebas dari Covid-19, ada beberapa cara efisien bagi siswa dan guru itu sendiri untuk melakukan pembelajaran salah satunya melalui media televisi. Pemkot Bandung bisa coba untuk booking jam tayang televisi, demi kepentingan masyarakat yang hendak melakukan pembelajaran jarak jauh,” katanya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 10 Agustus 2020.
Baca Juga: Para Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipali Dievakuasi ke RS Mitra Plumbon dan Arjawinangun
Riana menyatakan, pihaknya mendorong Pemkot Bandung menggunakan media televisi sebagai respons terhadap keluhan para orangtua siswa yang merasa terbebani dalam penerapan pembelajaran jarak jauh menggunakan media internet.
“Pembelajaran jarak jauh melalui media televisi pada akhirnya tidak menyebabkan orangtua khawatir harus membelikan handphone atau smartphone dan membeli kuota internet untuk menunjang pembelajaran anak,” tambahnya.
Adapun skema pembelajaran jarak jauh melalui media televisi, kata Riana, yakni bahan ajar dari guru bisa ditayangkan dan dipelajari siswa. Dalam kesempatan yang sama, siswa bisa mendapatkan tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang nantinya dikumpulkan satu kali dalam sepekan.
“Melalui pembelajaran jarak jauh melalui media televisi, siswa bisa mendapatkan tugas. Nah pengumpulan tugas ini bisa dilakukan pada hari Minggu misalnya, dengan cara kirim via paket atau cara lainnya,” pungkasnya.
Baca Juga: Pengumuman Hasil SBMPTN 2020 Dimajukan Jadi 14 Agustus 2020, Ini Link Pengumumannya
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia akan memberikan izin kepada sekolah yang berada di daerah yang masuk di zona kuning dan zona hijau Covid-19 untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah.
Hal tersebut kemudian mengundang kekhawatiran berbagai pihak mengingat pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum bisa dikatakan mereda.***
