Stok Air Tanah Kritis, Pemkot Bandung Minta Warga Tabung Air Hujan

- 4 Februari 2023, 09:30 WIB
Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta warga menampung air tanah.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta warga menampung air tanah. /TOMMY RIYADI/PRFM

Kepala PATGTL Badan Geologi Rita Susilawati mengatakan berdasarkan analisis pihaknya dari sumur pantau, kondisi muka air tanah artesis di Bandung telah turun lebih dari 40 meter di bawah permukaan tanah, sehingga masyarakat perlu menggali lebih dalam untuk bisa mendapatkan air.

Baca Juga: Heboh Isu Penculikan, Yana Mulyana: Keamanan di Sekolah Terus Kita Perketat

Dia mengatakan penurunan muka air itu antara lain disebabkan oleh pengambilan air tanah untuk berbagai keperluan, terutama industri, hotel, dan lainnya.

"Kita koordinasikan terus dengan pemerintah daerah, kita dorong moratorium, kalau di zona rusak itu perlu dibatasi saja, hanya boleh mandi cuci kakus. Kalau yang lain jangan, seperti industri, karena itu betul-betul menyerap (air tanah). Kalau di Jakarta itu sudah moratorium," papar Rita.

Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi Rita Susilawati juga mengatakan kondisi air tanah di Bandung untuk beberapa lokasi telah mengalami kondisi kritis hingga rusak yang ditunjukkan oleh penurunan muka air tanah yang terus berlanjut.

Baca Juga: Yana Mulyana Ungkap Sederet Janji Wali Kota Bandung akan Diselesaikan di 2023, Infrastruktur hingga Beasiswa

"Berdasarkan sumur pantau air tanah, muka air tanah artesis di Bandung telah turun lebih dari 40 meter di bawah muka tanah," kata Rita.

Berdasar analisisnya Badan Geologi, wilayah yang muka air tanahnya masuk kategori rusak berada di Rancaekek, Leuwigajah, serta beberapa wilayah lain. Penurunan muka air itu disebabkan oleh pengambilan air tanah untuk berbagai keperluan, terutama industri, hotel, dan faktor lainnya.

Dilain kesempatan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Dudy Prayudi, menjelaskan ada beberapa masyarakat yang harus menggali sumur lebih dalam. Namun, lanjutnya, hal itu tergantung kondisi wilayah, karena kondisi lingkungan yang berbeda-beda.

Diungkapkannya, pihaknya memperbanyak sistem penyerapan air guna mengatasi kondisi stok air tanah di Bandung Raya yang kritis. Menurutnya, sistem penyerapan air itu dibuat seperti kolam retensi, drumpori, sumur imbuhan, dan sistem lainnya.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x