GEMA Keadilan Kutuk Aksi Terorisme di Polsek Astana Anyar, Ajak Pemuda Wujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin

- 7 Desember 2022, 17:40 WIB
Tim Inafis Polda Jabar melakukan olah TKP usai peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Tim Inafis Polda Jabar melakukan olah TKP usai peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. /ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww./

PRFMNEWS - Bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar Kota Bandung Pada Kamis pagi, 7 Desember 2022 pagi. Pelaku tewas di tempat, 1 anggota polisi gugur, 7 anggota polisi lainnya dan seorang warga dilaporkan terluka.

Presiden Generasi Muda Keadilan (GEMA Keadilan), Dr. Indra Kusumah, mengutuk aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar tersebut.

“Kami mengecam aksi Pemboman di Polsek Astana Anyar. Kita mendukung kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Update BWF World Tour Final 2022: Fajar/Rian Sukses Kalahkan Ganda Korea Selatan

“GEMA Keadilan menyampaikan duka cita terhadap almarhum Aipda Sofyan Didu yang gugur dalam tugas, serta korban peledakan bom lainnya yang terluka dari pihak kepolisian dan warga. Semoga tidak ada korban jiwa lagi dan korban yang luka semoga segera sembuh seperti sedia kala.” Ungkap Indra yang merupakan pimpinan Organisasi Sayap PKS (Partai Keadilan Sejahtera) di bidang kepemudaan.

Terkait pelaku peledakan bom, Dr. Indra yang juga ilmuwan psikologi menyampaikan analisisnya, pelaku memahami agama secara parsial sehingga terjebak ke dalam ekstremisme pemikiran yang mendorong lahirnya ekstremisme tindakan yang termasuk kategori kriminal.

Baca Juga: Link Live Streaming Pertandingan Persik vs Persib Hari Ini, Kick Off Pukul 18.15 WIB

Indra menyampaikan ajakan kepada masyarakat, khususnya para pemuda agar belajar memahami agama secara komprehensif agar tidak terjebak ke dalam ekstremisme.

“Pemahaman parsial terhadap agama bisa menyebabkan dua kutub ekstremisme, yaitu ekstremisme keras dan ekstremisme lembek. Ekstremisme keras mewujud dalam perilaku kekerasan dan kriminal seperti membunuh, melakukan pengeboman dan lain-lain; sementara ekstremisme lembek mewujud dalam perilaku serba boleh dan kehilangan kepedulian dalam masalah agama,” kata Indra.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x