Sempat Menolak, Warga Hegarmanah Bandung Akhirnya Bersedia Ikut Rapid Test

- 9 Juli 2020, 14:36 WIB
 Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).*
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).* /TOMMY RIYADI/PRFM

PRFMNEWS - Sempat menolak dilakukan rapid test, akhirnya 28 orang warga di sekitar kawasan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Hegarmanah, Kota Bandung bersedia mengikuti tes cepat Covid-19. Langkah ini sendiri dilakukan, menyusul ratusan siswa terpapar virus Covid-19.

"Itu baru 28 orang, yang lainnya menolak. Ya, mungkin mereka parno atau takut atau apa. Nanti kalau diperiksa tiba-tiba reaktif. Itu rapid semua sementara," ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).

Menurutnya, pihaknya belum bisa memastikan jumlah warga yang menolak dirapid test.

Baca Juga: Demi Tambah Subscribers, Seorang Pria Nekat Unggah Video Hoaks 'Penembakan di Rancaekek'

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Pangdam Siliwangi meminta bantuan terkait upaya penanganan adanya yang terpapar Covid-19 di Secapa AD.

Ia pun mengaku sudah memerintahkan jajaran untuk melakukan rapid test kepada masyarakat.

"Alhamdulillah, Pak Gubenur sudah siap melakukan itu. Saya minta kepada Pak Ema dan jajaran mengamankan masyarakat sekitar dalam arti kata warga Bandung sekitar Secapa ini betul-betul ditreking oleh kita," katanya.

Ia pun meminta agar Puskesmas yang berada di wilayah tersebut betul-betul memperhatikan masyarakat sekitar.

Meski terdapat ratusan orang yang positif Covid-19, Oded mengaku belum akan membatasi aktivitas masyarakat di sekitar Secapa AD termasuk bagi toko-toko.

Baca Juga: Masa AKB, PKL Kembali Buka Lapak Jualan di Beberapa Titik di Kota Bandung

Camat Cidadap Hilda Hendrawan mengatakan, pihaknya mengusulkan 30 orang warganya yang bekerja sebagai tenaga Gober, untuk mengikuti rapid tes pada hari Sabtu (11/7/2020) mendatang.

Disinggung tentang adanya penolakan dari warga terkait rencana rapid tes ini, Hilda mengaku hingga saat ini dirinya belum menerima laporan ada warganya yang menolak ikut tes tersebut.

"Sampai saat ini saya belum menerima laporan ada warga kami yang menolak itu (rapid tes). Kami mendahulukan Gober, karena pekerjaan mereka mengharuskan berkeliling di wilayah, termasuk ke kawasan Secapa AD," kata Hilda saat dihubungi

Hilda menambahkan, ke 30 warganya yang bekerja sebagai Gober tersebut yaitu 10 orang dari Kelurahan Hegarmanah, 10 orang Kelurahan Ciumbuleuit, dan 10 orang Gober yang bekerja di Kecamatan Cidadap.

“Alhamdulillah saat ini situasi dan kondisi di sekitar kawasan Secapa relatif aman terkendali. Aktifitas warga masih berjalan normal seperti biasa. Kami juga terus melakukan sosialisasi terkait protokol kesehatan,” kata Hilda saat dihubungi.

Disinggung tentang kemungkinan adanya penutupan sejumlah aktifitas warga seperti warung dan sebagainya.

Baca Juga: Hore! KA Argo Parahyangan Kembali Jalan Mulai 10 Juli, Ini Syarat dan Jadwal Keberangkatannya

Hilda mengatakan hingga kini belum ada arahan seperti itu dari Gugus Tugas. Pihaknya pun terus berkomunikasi dengan puhak Secapa AD untuk perkembangan situasi.

“Belum ada instruksi itu dari Gugus Tugas. Kami juga masih berkoordinasi dengan pihak Secapa AD, dan kami berharap warga tenang dan tidak terprovokasi informasi di luar sumber resmi,” kata Hilda.

Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat mengatakan lebih dari 200 orang siswa Secapa AD dinyatakan positif terpapar Covid-19 pasca dilakukan uji usap beberapa waktu lalu.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x