PRFMNEWS - Kolam retensi Gedebage, Kota Bandung resmi difungsikan mulai hari ini, Rabu 30 Desember 2020. Dengan volume mencapai 5.500 meter kubik diharapkan mampu meminimalisir banjir di wilayah Gedebage.
Namun, kolam retensi ini tidak akan berjalan optimal jika pengelolaan sampah di Pasar Gedebage belum baik. Sebab, beberapa hari lalu sempat terjadi genangan di Gedebage, setelah dicek ternyata banyak sampah menyumbat saluran air masuk ke kolam retensi.
"Pernah sekali hujan besar, di sini tergenang, tapi di kolam kosong, karena tersumbat sampah dan mudah-mudahan nanti ada satu sistem pengelolaan di pasar yang lebih terkelola sehingga tidak membuang ke sungai," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel.
Baca Juga: Diresmikan Oded, Kolam Retensi Gedebage Lebih Luas 2,5 Kali dari Sirnaraga
Baca Juga: Luncurkan Fasilitas Publik Baru, Oded Harap 'Sungai Berkabut' Berperan Sebagai Kolam Retensi
Danau buatan ini berlokasi di samping Sungai Cipamulihan yang juga berdekatan dengan Pasar Induk Gedebage. Kolam retensi ini diproyeksikan mampu mengatasi banjir di sekitar pasar dan persimpangan Gedebage.
Didi mengklaim, meski sempat dua kali hujan besar dan muncul genangan, tapi airnya tidak terlalu tinggi dan lebih cepat surut karena dibantu pompa air.
Kolam retensi Gedebage pun bukan upaya terakhir Pemkot Bandung untuk menangani banjir. Sebab masih banyak kolam retensi lainnya yang perlu dibangun agar bisa menampung total luasan genangan di semua titik Kota Bandung.
Baca Juga: Kabar Baik, Kolam Retensi Gedebage Efektif Kurangi Banjir di Sekitar Pasar