PRFMNEWS - Salah satu puskesmas di Kota Bandung diketahui delapan orang tenaga kesehatannya positif Covid-19. Namun puskesmas itu tetap beroperasi, tapi membatasi jumlah pasien.
Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Kota Bandung, Tedi Rusmawan setelah melakukan audiensi dengan Dinkes Kota Bandung.
Menurut Tedi, alasan puskesmas tersebut tidak ditutup karena adanya komplain dari masyarakat. Pasalnya ada beberapa masyarakat seperti lansia yang harus mendapat pengecekan kesehatan setiap harinya.
Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Usulkan Pemberian Vaksin Tak Dilakukan di Puskesmas
Baca Juga: Sekolah Buka Kembali Januari 2021, Kemenkes Janji Optimalkan Peran Puskesmas
"Ada tenaga kesehatan di puskesmas terkonfirmasi positif sampai di angka 8 orang. Kemarin banyak masyarakat yang komplain kalau ditutup, seperti yang terjadi di Puskesmas Talaga Bodas beberapa waktu kemarin," ujar Tedi saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Senin 14 Desember 2020.
Oleh karena itu solusinya diakui Tedi, puskesmas tersebut tetap melayani warga tapi dengan membatas jumlah pasien menjadi 50 persen dari normal.
Hal ini terpaksa dilakukan karena mengingat keterbatasan jumlah tenaga kesehatan yang masih bertugas di puskesmas tersebut.
Baca Juga: Ketua DPRD Bandung Dukung Kebijakan Gubernur Jabar Larang Perayaan Tahun Baru