Terkendala, Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung Tak Kunjung Rampung, Warga Keluhkan Macet-Jalan Becek

29 September 2024, 11:30 WIB
Pembangunan flyover nurtanio kota Bandung /PUPR/

BANDUNG, PRFMNEWS – Pembangunan Flyover Nurtanio, Kota Bandung, menghadapi kendala yang berakibat penyelesaian jalan layang di atas rel kereta api tepatnya pintu perlintasan sebidang Jalan Garuda dekat Stasiun Andir ini mundur dari target waktu awal.

Warga pun mengkritisi dampak molornya pembangunan Flyover Nurtanio Bandung yang belum kunjung selesai, antara lain soal kemacetan hingga jalan becek dan licin saat hujan maupun berdebu ketika panas terik di sekitar lokasi proyek infrastruktur tersebut.

Pihak BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat, Kementerian PUPR, mengungkap kendala yang dihadapi dalam pembangunan Flyover Nurtanio sehingga membuat pengerjaanya molor tidak sesuai target awal.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, 500 Relawan Bencana Disiagakan di Sepanjang Jalur Selatan Cianjur

Update progress pekerjaan Flyover Nurtanio per akhir September 2024 yang dibangun membentang antara ruas Jalan Abdul Rahman Saleh dan Jalan Nurtanio, Kota Bandung, juga diungkap BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat.

Update kondisi pembangunan flyover Nurtanio Kota Bandung.

“Pada akhir bulan September 2024 ini, progres pekerjaan pembangunan Fly Over Nurtanio yang berada di ruas jalan nasional Abdul Rahman Saleh Kota Bandung berada pada tahapan pemasangan shoring, pengecoran girder, dan pabrikasi pembesian,” demikian keterangan tertulis di unggahan Instagram BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat, Jumat 27 September 2024.

Terkait hambatan yang menjadi penyebab pembangunan jalan layang sepanjang 550 meter ini mundur dari target selesai awal antara lain berkaitan dengan pembebasan lahan.

Baca Juga: DPRD Kota Bandung Dukung Pembukaan Exit Tol KM 149 Gedebage untuk Kurangi Kemacetan di Bandung Timur

“Fly Over yang direncanakan memiliki panjang 550 meter dengan lebar jembatan 11 meter dan pelebaran jalan frontage 5 meter, masih terus berjalan prosesnya secara paralel, baik pekerjaan konstruksi dan pembebasan lahan ex. Pemkot Bandung melalui sistem Penyelesaian Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) yang dilakukan oleh tim terpadu dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” lanjut keterangan unggahan.

Proses pengerjaan flyover yang belum kunjung selesai ini dikeluhkan warganet di kolom komentar unggahan BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat tersebut.

“Lama min. Progresnya keliatan lama banget, tiap hari lewat macet terus,” tulis akun @g_per***.

“Tiap hari lewat sini. Di sini tempat di mana kesabaran dan jati diri manusia ditempa. Apalagi pas sore hari pas hujan, jalan akses kiri kanan penuh genangan sekelas off road. Pertemuan tanah dan beton jalan yang terjal dan licin. Motor dan mobil ban pada selip, bertaruh nyawa pertemuan arus di depan gerbang pangkalan. Batas jalan tidak jelas plus flow sepeda motor yang ke segala arah gak beraturan dan tentunya tanpa penjagaan petugas,” tulis akun @saya***.

Baca Juga: Persib Bandung Gagal Petik Poin Penuh dari Kandang Madura United

“Delay min, kontraknya 10 bulan selesai, ini udah bulan ke sembilan kayaknya belum nyampe 50%. K3 kurang banget, rambu minim, malam gak ada penerangan gak ada petugas buat ngatur lalu lintas. Riweuh pokona mah min,” tulis akun @amin***.

“Sistem management di lapangannya coba di evaluasi kembali, terutama di bidang safety, safety bukan hanya sekedar APD saja, coba perhatikan safety bagi pengguna lalin juga,” tulis akun @mr.yu***.

“Buat Pemkot percepat dong pembebasan lahannya, biar progresnya makin cepat apalagi musim hujan udah tiba. Warga kota bisa marah kalau sampe melambat proyeknya. Apa ini yang Pemkot mau, seharusnya sudah ada pejabat walikota harusnya pembebasan lebih cepat. Kasihan juga pihak PUPR Jabar dan DKI jadi sasaran tembak netizen. Karena daerah ini rawan macet,” tulis akun @hadi***.

“Ges teu kuat min balik kadinya macet wae ditambah kebul, komo ayeuna musim hujan jalanna jadi becek” tulis akun @ferdi***.

Baca Juga: Ini Resep Jamur Cream Chicken Cheese Ala Chef Arnold

Menyadari keluhan-keluhan tersebut, pihak Kementerian PUPR itu pun memohon maaf khususnya mengenai dampak kemacetan yang muncul akibat proses pengerjaan Flyover Nurtanio.

"Kami menyampaikan permohonan maaf jika selama dalam pekerjaan pembangunan Fly Over Nurtanio ini mengakibatkan kepadatan lalu lintas, dan kami mohon kepada seluruh pengguna jalan yang melintasi ruas Abdul Rahman Saleh untuk bisa mengikuti arahan rambu lalu lintas di area pekerjaan," lanjut keterangan unggahan.

Dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung disebutkan rencana pembangunan Flyover Nurtanio mulai digarap Agustus 2023 dan ditargetkan selesai pada April 2024.

Pembangunan flyover ini merupakan program dari pemerintah pusat yang dilaksanakan di Kota Bandung untuk mendukung perjalanan Kereta Api Feeder Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau kini disebut Whoosh.

Baca Juga: Resep Chicken Nugget McDonald's Ala Chef Devina Hermawan: Renyah dan Gurih hingga ke Dalam

Selain itu, kehadiran jalan layang ini diharapkan menjadi salah satu alternatif pemecah kemacetan di Jalan Nurtanio dan sekitarnya termasuk akibat adanya perlintasan sebidang kereta api.

Biaya yang digelontorkan pemerintah pusat untuk pembebasan lahan dan uang ganti rugi (UGR) lahan untuk dibangun Flyover Nurtanio adalah sekira Rp120 miliar.

Terdapat tiga kelurahan yang dilintasi flyover ini yakni Kelurahan Garuda, Dunguscariang, dan Husein Sastranegara dengan luas lahan keseluruhan adalah 4.565 meter persegi.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Trending