BANDUNG, PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung saat ini tengah mengupayakan agar Bandara Husein Sastranegara kembali melayani penerbangan komersil. Bahkan, Pemkot sudah meminta dukungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terkait keinginan tersebut.
Anggota DPRD Kota Bandung Uung Tanuwidjaja mendukung upaya Pemkot membuka kembali Bandara Husein Sastranegara untuk penerbangan komersil.
Menurutnya, pembukaan kembali Bandara Husein sangat penting untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. Sebab, kebijakan tersebut akan berkaitan dengan kunjungan wisatawan.
"Saya sangat mendukung kembali dibukanya Bandara Husein. Contohnya akan semakin banyak wisatawan dari Malaysia dam Singapura datang berbelanja ke Pasar Baru dan menginap di Kota Bandung," katanya melalui pesan singkat kepada Redaksi Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa 3 September 2024.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tahan Arab Saudi, Indonesia Urutan Berapa?
Uung mencontohkan, jika bisa mendatangkan 2 juta wisatawan per tahun, perekonomian Kota Bandung akan jauh meningkat. Dengan catatan, Bandara Husein dibuka kembali sebagai akses bagi wisatawan.
"Apabila setiap hari maskapai yang beroperasi 20 sampai 30 pesawat, selama sebulan saja, bisa terukur PAD meningkat, mulai dari kegiatan di bandara sampai tujuan wisata atau bisnis mereka. Kalau bisa mendatangkan 2 juta wisatawan pertahun saja, pasti perekonomian Kota Bandung akan jauh semakin membaik," tambahnya.
Jangan sampai kata dia, Pemkot Bandung semakin lama kehilangan potensi pemasukan daerah. Sebab, wisatawan merasa biaya perjalanan dari Bandung ke Bandara Kertajati mahal. Oleh karenanya, pembukaan kembali Bandara Husein untuk penerbangan komersil sangat dinanti.
"Jarak ke Kertajati masih dirasakan jauh dan mahal bagi para wisatawan khususnya domestik dari Kota Bandung, Mereka lebih memilih terbang dari Halim kareana dirasakan lebih memiliki fasilitas lengkap dan lebih terbiasa. Bagi wisatawan mancanegara khususnya perjalanan sejam lebih sangat melelahkan dibanding langsung mendarat di pusat Kota Bandung," katanya.***