Ancaman Sesar Lembang Jadi Alarm Pentingnya Edukasi Mitigasi Bencana Warga Bandung Raya

14 Agustus 2024, 14:00 WIB
Papan peringatan tentang Sesar Lembang. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Kabar

BANDUNG, PRFMNEWS - Sesar Lembang merupakan patahan yang membentang sepanjang 29 km melewati Padalarang, Kota Cimahi, Kota Bandung, hingga Jatinangor Kabupaten Sumedang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, patahan ini diprediksi bisa mengakibatkan gempa berkekuatan 6,8 hingga 7 magnitudo.

Maka dari itu, ancaman Sesar Lembang menjadi alarm betapa pentingnya edukasi mitigasi bencana warga, terutama yang berada di wilayah Bandung Raya.

Baca Juga: 15 Kecamatan di Bandung Ini Masuk Zona Merah Sesar Lembang, Ada di Mana Saja?

Guncangan gempa tersebut jelas lebih besar dari pada gempa di Yogyakarta pada 2006 silam. Jika terjadi guncangan gempa hingga 6,8 Magnitude, kerugian bisa sangat besar.

Dilansir PRFM News dari laman resmi Pemkot Cimahi, hingga saat ini tercatat Sesar Lembang mengalami gempa terakhir pada abad ke-15 atau sekitar 500 tahun yang lalu.

Namun bukan berarti sesar ini tidak aktif, hasil kajian Pusat Penelitian Geoteknologi BRIN mengungkap Sesar Lembang memiliki pergeseran sekitar 3-5,5 mm per tahun.

Baca Juga: Pesan Menohok untuk Armor Toreador dari Ustadz Hawaariyyun: Pelaku KDRT Enggak Layak untuk Dikasihani!

Angka ini bertambah dari penelitian tahun 2011 silam, yang menyebut bahwa laju pergeserannya adalah 2-4 mm per tahun.

Edukasi mitigasi bencana

Dengan banyaknya potensi gempa bumi yang terjadi di Jawa Barat dan Bandung Raya, pemerintah pusat maupun daerah sudah seharusnya gencar melakukan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat terkait ancaman Sesar Lembang.

Secara berkala melakukan program kesadaran mitigasi bencana kepada masyarakat, guna mengurangi resiko dan meminimalisir dampak dari bencana yang terjadi.

Baca Juga: Pengamat Bicara Penyebab Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Sebut Nama Jokowi dan Ridwan Kamil

Hal ini juga diperlukan sebagai pedoman pemerintah dalam melakukan perencanaan pembangunan, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang resiko bencana, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi situasi bencana.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Trending