Rutenya Lintasi Cimahi, Bandung hingga Sumedang, Pembangunan BRT Bandung Raya Akan Dimulai 2025

1 Agustus 2024, 15:30 WIB
BRT Bandung Raya Bus Listrik yang akan beroperasi fi di Stasiun Whoosh Tegalluar. /KCIC

BANDUNG, PRFMNEWS - Pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya akan dimulai tahun 2025 mendatang.

Hadirnya BRT Bandung Raya ini tentunya diharapkan bisa mengatasi permasalahan kemacetan yang ada di wilayah Bandung Raya, seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, hingga Kabupaten Sumedang.

“Sesuai amanah Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama hadir dalam menyediakan angkutan massal bagi masyarakat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin, dikutip dari Instagram @bptd_jabar, Kamis 1 Agustus 2024.

Baca Juga: KAI Beri Diskon Tiket Semua Kelas Kereta untuk Keberangkatan Bulan Agustus 2024, ini Daftar Keretanya

"Kami berharap dengan nantinya ada BRT bisa menjadi solusi mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara,” katanya.

Pembangunan BRT di Bandung akan mencakup wilayah Cimahi, Padalarang hingga Sumedang sepanjang 21 km. Di samping itu, pembangunan layanan ini juga bersama-sama dilakukan di kota Medan, Sumatera Utara.

Adapun untuk Kota Bandung sendiri telah mengalami kerugian ekonomi sebesar 12 Triliun per tahun akibat dari kemacetan. Risyapudin mengatakan, pengembangan BRT tahap satu akan dimulai di tahun 2025, tahap dua di tahun 2026 dan tahap tiga dilakukan pada tahun 2027.

Baca Juga: Puluhan Anak Terdaftar Sebagai Pasien Rutin Cuci Darah di RSHS Bandung, Penyebabnya Terungkap

“Nantinya sistem angkutan cepat berbasis bus ini akan ramah lingkungan dan menggunakan energi rendah karbon. Waktu tempuhnya akan lebih cepat dengan jalur khusus serta adanya kepastian jadwal,” ucap Risyapudin.

Selain itu, layanan ini akan mengedepankan kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial dalam desain bus dan infrastruktur yang inklusif.

Direncanakan layanan BRT ini akan terintegrasi dengan Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Stasiun Kereta Api Cimahi, Terminal Tipe A Leuwipanjang, dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar.

“Pada saat pembangunan BRT nanti kami berharap adanya dukungan dari seluruh stakeholder baik dari Dinas Perhubungan Provinsi, Kabupaten/Kota, pihak Kepolisian hingga masyarakat. Kami semua perlu kolaborasi dan sinergi,” ucapnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Trending