Terminal Cicaheum Bakal Ditutup, Naik Angkot dan Bus Antar Kota di Bandung Pindah ke Mana?

25 Juli 2024, 19:00 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi saat tinjau Terminal Cicaheum Bandung Minggu, 4 Februari 2024. /Dok. Kemenhub

PRFMNEWS – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan rencana penutupan Terminal Bus Tipe A Cicaheum, Kota Bandung, dalam melayani operasional bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) mulai tahun 2026 atau 2027.

Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kemenhub Jawa Barat (Jabar) Muhammad Fahmi mengatakan alasan Terminal Cicaheum ditutup untuk tidak lagi melayani bus AKAP dan AKDP karena akan diubah fungsi sebagai Depo Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya.

Dampak penutupan dan pengubahan fungsi Terminal Cicaheum, kata Fahmi, juga akan berdampak pada operasional angkutan kota (angkot) di Kota Bandung yang selama ini melayani rute dan naik-turun penumpang di terminal yang akan disiapkan sebagai Depo BRT Bandung Raya ini.

Baca Juga: Terminal Bus Legendaris Cicaheum Tinggal Kenangan, Tahun Depan Resmi Tak Beroperasi

Lantas, bagaimana nasib angkot serta bus AKAP dan AKDP yang selama ini beroperasi di Terminal Cicaheum, dan jika terminal tersebut ditutup, penumpang bus AKAP dan AKDP serta angkot harus pindah naik dari lokasi mana?

Terkait operasional sejumlah PO bus AKAP dan AKDP, jelas Fahmi, masih tetap akan melayani masyarakat setelah Terminal Cicaheum ditutup, namun lokasi naik-turun penumpang berpindah menjadi di Terminal Bus Tipe A Leuwipanjang, Kota Bandung.

“Ke depan seluruh bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) akan dialihkan seluruhnya menuju Terminal Leuwipanjang,” ucapnya di Bandung, Rabu 24 Juli 2024.

Baca Juga: Terminal Cicaheum Bakal Ditutup Tahun Depan, ini Fungsi Barunya

Sementara terkait nasib angkot yang selama ini melayani rute pemberhentian di Terminal Cicaheum, papar dia, masih tetap bisa dilayani di kawasan Terminal Cicaheum namun secara bertahap ke depannya akan dikonversi menjadi BRT dengan menggunakan armada bus listrik.

"Angkot itu nanti akan tergantikan dengan layanan BRT, karena ini kan konsepnya angkutan perkotaan ya. Jadi kurang lebih kalau di Jakarta itu kita lihat ada TransJakarta,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa dalam program angkutan massal perkotaan berbasis jalan ini, Jawa Barat dan Sumatera Utara menjadi percontohan.

Baca Juga: Tanggapan Anggota DPRD Kota Bandung Soal Wacana Alih Fungsi Terminal Cicaheum Jadi Depo BRT Bandung Raya

Menurutnya, proyek BRT ini akan dilengkapi sebanyak 27 koridor yang khusus melayani lajur BRT di wilayah Cekungan Bandung yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan sebagian Kabupaten Sumedang.

“Jadi program ini adalah program dari World Bank sebetulnya untuk menyiapkan layanan angkutan-angkutan BRT di Bandung Raya atau di Cekungan Bandung,” paparnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Trending