Asep Mulyadi dan Ronal Surapradja Bertemu di Kota Bandung, Bahas Pilwalkot?

14 Juli 2024, 13:30 WIB
Bakal Calon Wali Kota Bandung Asep Mulyadi bertemu Bakal Caon Wali Kota Bandung Ronal Surapradja di Kiara Artha Park, Minggu 14 Juli 2024 /

PRFMNEWS - Dua Bakal Calon Wali Kota Bandung, Asep Mulyadi dan Ronal Surapradja mengadakan pertemuan pada hari ini, Minggu 14 Juli 2024.

Sambil berolahraga, Asep dan Ronal bertemu di Kiara Artha Park, Kota Bandung.

Setelah jalan santai bersama, Asep Mulyadi dan Ronal Surapradja juga terlihat sarapan bersama. Keduanya sama-sama memesan Kupat Tahu untuk santapan pagi.

Suasana pertemuan Asep dan Ronal Surapradja berlangsung santai dan akrab. Keduanya banyak berdiskusi soal Kota Bandung.

Bakal Calon Wali Kota Bandung Asep Mulyadi bertemu Bakal Caon Wali Kota Bandung Ronal Surapradja di Kiara Artha Park, Minggu 14 Juli 2024

Ketika jalan santai bersama, sesekali Asep Mulyadi dan Ronal Surapradja menyapa warga yang sedang berolahraga di Kiara Artha Park.

Asep Mulyadi yang merupakan Bakal Calon Wali Kota Bandung dari PKS, mengaku pertemuan dengan Ronal Surapradja tidak direncanakan sebelumnya.

Kebetulan, kata Asep Mulyadi, dirinya sedang berolahraga di Kiara Artha Park. Ronal Surapradja kebetulan yang juga sedang berada di Kiara Artha Park, langsung menghubungi Asep Mulyadi.

"Pas saya lagi olahraga, Pak Ronal kebetulan ada di sini. Pak Ronal nelpon, Pak Asep kita ketemu, ya akhirnya kami bertemu di sini, " kata Asep Mulyadi.

Asep Mulyadi mengaku senang bertemu dengan Ronal Surapradja. Ia mengapresiasi ketertarikan Ronal untuk bersama-sama membangun Kota Bandung.

"Jadi tadi lebih banyak membicarakan bagaimana kita membangun chemistry dan kita sama-sama punya kesepakatan bahwa Bandung ini Kota kita, dan layak untuk terus disempurnakan," ungkap Asep Mulyadi.

Asep mengatakan, Bandung sangat identik dengan kota wisata dan kreatif. Untuk itu potensi Kota Bandung harus diperkuat.

"Saya hari ini menikmati, banyak ragam makanan atau kuliner. Makanan Bandung tuh punya potesi. Bandung ini kan banyak talent-talent yang cukup potensial. Kalau bicara talent-talent nasional juga banyak dari Kota Bandung. Menurut saya layak ke depan ini, cari bibit-bibit yang potensial ke depan. Kemudian wisatanya diperkuat dan diperbanyak. Meetings, Incentives, Conferences, dan Exhibitions " urai Asep Mulyadi.

"Bikinlah Bandung yang nyaman. Orang kan pada keluar ya karena enak untuk menikmati udaranya. Jadi Bandung secara visual harus bagus, taman-taman harus kembali ditata dengan bagus. Tadi kan kami jalan ya, menurut saya harus ada tempat khusus untuk jalan kaki karena manusia diciptakan untuk jalan kaki," tambahnya.

Di pertemuan santai dengan Asep Mulyadi, kata Ronal Surapradja, keduanya banyak bertukar pikiran soal Kota Bandung.

"Kan latar belakang kita berbeda, saya kan banyak di Jakarta kemarin, ya ngobrol dulu, tapi sepakat mengecurut bahwa yuk kita bereskan Bandung," tuturnya.

Ronal mengatakan, dirinya sering keliling ke kota lain di Indoensia atau pun luar negeri. Banyak Kota yang tertata dengan rapi. "Kalau orang lain bisa kenapa kita tidak bisa. Kita juga bisa atuh, " tuturnya.

Ronal mengakui, setiap kota memiliki tatanannya masing-masing. Seperti Semarang dan Surabaya yang bersih dan tertata.

"Saya sepakat, karena saya bagian dari orang-orang Bandung yang dianggap Bandung sebagai lokomotif perduniakreatifan Bandung. Tapi kota-kota lain sekarang sudah nyusul loh, " tambahnya.

"Artinya apa? Akselerasi kita melambat, atau mereka makin cepat. Punten ya, karena saya main band, dulu mah band teh dari Bandung, Bandung dan Bandung. Sekarang, semua kota punya band yang bagus-bagus. Ada apa nih. Kalau Bandung kota kreatif, sekarang kota lain pun sama mengklaim kota kreatif juga," imbuhnya.

Ronal Surapradja menilai, pemerintah harus ngobrol bareng dengan pelaku industri kreatif agar Bandung sebagai kota kreatif benar-benar hidup.

"Misalnya di Bali, ketika tari kecak bisa menjadi agenda, sehari tiga kali show dan sampai ngantri, kenapa budaya kita enggak bisa, dan kita punya banyak seni dan budaya yang bisa ditampilkan. Misalnya, nanti di satu tempat itu ada penampilan band jam berapa, kemudian seni dan budaya jam berapa, jadi dilokalisir. Sehingga yang datang ke Bandung juga punya agenda mau ke tempat itu," paparnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Trending